TUHAN, BERSIHKANLAH HATIKU 💧🙏

-

📖 Mazmur 51:10 (TB)  (51-12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!


Shalom, Saudara terkasih 🌤️ Kiranya kasih dan damai Tuhan menaungi langkah kita hari ini.


Saudaraku, Mazmur 51 adalah doa pertobatan Daud setelah ia jatuh dalam dosa. Ini bukan sekadar mazmur penyesalan; ini adalah jeritan hati seorang manusia yang sadar bahwa dosa merusak hubungannya dengan Tuhan. Daud tidak bersembunyi. Ia tidak mencari alasan. Ia datang apa adanya dan berkata: “Tuhan, hatiku kotor… tolong bersihkan.” Ini menunjukkan kerendahan hati yang sangat dalam. Sering kali, kita pun jatuh dalam kesalahan: kata-kata yang kasar, pikiran yang tidak kudus, sikap yang egois, atau keputusan yang salah. Tuhan tidak mencari orang yang sempurna; Ia mencari orang yang mau kembali. Daud menunjukkan bahwa langkah pertama menuju pemulihan adalah kejujuran di hadapan Tuhan. Apakah kita selalu mengakui dosa kita di hadapan Tuhan dengan jujur dan terbuka? Ingat, keterbukaan adalah awal dari pemulihan.


Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa hati yang bersih bukan dihasilkan oleh usaha manusia. Daud tidak berkata “Aku akan bersihkan hatiku sendiri”, tetapi “Ciptakan hati yang baru dalam aku, ya Tuhan.” Artinya, hanya Tuhan yang mampu memulihkan, menyucikan, dan memperbaharui hidup kita. Seperti pakaian yang kotor perlu dicuci, demikian juga hati kita perlu sentuhan Tuhan setiap hari. Ketika Tuhan membersihkan hati, Ia juga memulihkan sukacita yang hilang karena dosa. Ia mengembalikan damai, ketenangan, dan keyakinan bahwa kita dikasihi. Kita perlu darah Kristus setiap hari. Hanya darah Yesus yg punya kuasa untuk membersihkan diri kita dari dosa. Kita harus berdoa, "Oh Tuhan, aku ini hina, rusak dan kotor. Bersihkan aku dan basuh aku dengan darah-Mu, oh Tuhan Yesus." Tuhan pasti membersihkan dan membaharui diri kita.


Saudaraku, Mazmur 51 juga mengajarkan bahwa Tuhan tidak pernah menolak hati yang remuk. Ayat 19 berkata bahwa “hati yang patah dan remuk” adalah persembahan yang Tuhan tidak akan tolak. Ketika kita datang dengan kerendahan hati, Tuhan selalu membuka pintu-Nya. Ia tidak menghakimi orang yang mau kembali; Ia memulihkannya. Dosa membuat kita merasa jauh dari Tuhan, namun pertobatan membawa kita kembali ke pelukan-Nya. Tuhan rindu kita hidup dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan batin yang teguh. Hidup yang dipulihkan oleh Tuhan akan membawa perubahan dalam tindakan, perkataan, dan pilihan hidup. Orang yang hatinya dipulihkan akan memancarkan terang Kristus dalam keseharian. Mari jaga kemurnian hati kita di hadapan Tuhan dan sesama. Mari kerjakan keselamatan kita di dalam kekudusan Tuhan.


✝️ Tiga Komitmen Hari Ini:

1⃣ Saya mau jujur di hadapan Tuhan dan datang apa adanya.

2⃣ Saya mau meminta Tuhan setiap hari untuk membersihkan hati dan memperbaharui batin saya.

3⃣ Saya mau hidup dalam pertobatan dan menjaga hati tetap murni di hadapan-Nya.


📌 Kutipan Hari Ini:

“Tuhan tidak menolak hati yang remuk; Ia justru memulihkannya dan menciptakan hati yang baru.”


🗓️ 07-12-2025

✍️ Rialdi Pasaribu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JANGAN SUKA NIMBRUNG URUSAN ORANG LAIN

-
📖 Amsal 30:10 – "Jangan mencerca seorang hamba pada tuannya, supaya jangan ia mengutuki engkau dan engkau harus menanggung kesalahan itu." Shalom, saudara terkasih... Kiranya kita selalu bersukacita di dalam TUHAN ya 🌼 Saudaraku, hari ini kita diingatkan untuk berhati-hati dalam berkata dan bersikap terhadap orang lain, apalagi jika itu menyangkut hubungan mereka dengan atasannya. Kadang kita tergoda ikut campur urusan orang lain, padahal belum tentu kita tahu duduk persoalannya. Firman Tuhan mengajarkan: jangan sembarangan mencerca atau menjelekkan orang, apalagi di hadapan atasannya. Kita harus tahu batasan, harus tau apa yang perlu kita komentari. Jangan sampai kita melanggar batas. Ibaratnya, kita ga boleh urusin masalah rumah tangga orang lain. Kalau kita ga dimintai komentar atau nasihat, ya kita ga perlu ngerecokin dan memperkeruh keadaan. Saudaraku, sering kali kita merasa benar atau sok tahu tentang kesalahan orang lain, lalu ikut-ikutan bicara buruk. Tapi firman T...
Baca selengkapnya

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA BERKAT

-
(Amsal 28:12) "Jika orang benar menang, banyaklah pujian orang, tetapi jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri." Shalom, Saudaraku... Kiranya damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran senantiasa memelihara kehidupan kita untuk seterusnya dan selamanya. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang dampak kepemimpinan dalam kehidupan masyarakat. Ketika orang benar berkuasa, banyak orang bersukacita dan merasakan keadilan. Sebaliknya, ketika orang fasik berkuasa, rakyat hidup dalam ketakutan dan penderitaan. Kita bisa melihat dalam sejarah maupun kehidupan sehari-hari, bagaimana pemimpin yang takut akan Tuhan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi bangsanya. Sebaliknya, pemimpin yang korup dan jahat sering kali menindas rakyatnya sendiri, sehingga orang-orang lebih memilih diam atau menyembunyikan diri daripada menghadapi ketidakadilan. Selama dipimpin 10 tahun oleh Presiden Joko Widodo, apa yang Saudara rasakan? Apakah merasa dipimpi...
Baca selengkapnya

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

-
(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...
Baca selengkapnya