Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Hal Terutama

  1 Korintus 13:3 (TB)  Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. Shalom, Saudaraku.... Ajarilah kami ini saling mengasihi, kasih-Mu kudus tiada batasnya.. Saudaraku, hal terpenting dalam hidup ini adalah kasih. Ga ada yang lebih besar dari pada kasih. Dan ingat ya, Allah adalah kasih. Kasih harus jadi landasan hidup kita sehari-hari, jadi gaya hidup kita. Kasih harus jadi yang utama karena di situlah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Kasih adalah pedoman,  tuntunan dan ekspresi orang Kristen. Hidup akan sangat berguna dan bermanfaat ketika kita menyatakan kasih, kasih dan kasih. Hidup tanpa kasih adalah nol, ga ada nilainya. Dalam kasih, kita diajar untuk menguburkan sifat alami kita yang egois dan berpusat pada diri sendiri. Banyak orang egois, sudah bermula dari balita, anak-anak hanya mementingkan dirinya...

Menjadi Keluarga Allah

  1 Yohanes 3:1 (TB)  Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Shalom, Saudaraku... Ku cinta keluarga Tuhan terjalin mesra sekali... Saudaraku, kita diciptakan Allah salah satunya untuk menjadi bagian dalam keluarga Allah. Kita nda hidup sebatang kara tapi kita punya saudara seiman yg merupakan keluarga Allah. Waktu kita masih bocah termasuk saya, yaaa, saya pernah membayangkan gimana ya kalau saya jadi anggota keluarganya prssiden? Wah pasti saya hidup enak, sejahtera, banyak duit, minta apa aja dikasih. Hahahaha, begitulah pikiran bocil, bocah cilik. Mungkin ada juga di antara kita yg bayangin jadi keluarga artis, wah pasti enak ya... Tapi itu semua ga bisa ngalahin indahnya jadi keluarga Allah loh. Wah, keluarga raja Inggris atau keluarga sultan Brunei juga ga akan bisa menandingi bahagianya hidup d...

Ketika Tuhan Menyembunyikan Wajah-Nya

  Yesaya 8:17 (TB)  Dan aku hendak menanti-nantikan TUHAN yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia. Shalom, Saudaraku... Ku pandang wajahmu dan berseru, pertolonganku datang dari-Mu... Saudaraku, Tuhan itu nyata. Dia ada, Dia hadir dan Dia berkuasa. Kadang kita merasa bahwa Tuhan ga ada, Tuhan sembunyi dan ga menunjukkan kuasa-Nya bagi hidup kita. Saat kita berdoa, permohonan kita tak kunjung dijawab; saat kita memuji Tuhan, kita nda merasakan kehadiran-Nya. Kemanakah Tuhan? Saat makanan, minuman dan segala kebutuhan kita tercukupi, mudah sekali bagi kita untuk menyembah Tuhan, tapi saat semua yang kita perlukan belum tersedia, apakah kita masih mau menyembah Tuhan? Banyak orang sulit memuji Tuhan dalam kondisi kekurangan. Ini merupakan salah satu bentuk ujian dari kemurnian iman. Iman yg murni diuji dari kondisi sulit, kondisi kurang dan kondisi sakit. Ketika Tuhan menyembunyikan wajah-Nya, Tuhan ingin lihat kesetiaan dan kete...

Menyenangkan Tuhan Lewat Pujian

  Markus 12:30 (TB)  Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Shalom, Saudaraku... Dengan segenap hati dan jiwaku, ku datang pada-Mu dalam kerinduan.. Saudaraku, kita perlu memberikan apapun kepada Tuhan dengan segenap hati. Kita tidak patut untuk memberi setengah hati kepada Tuhan. Dia yang memberi segalanya kepada kita, patutkah kita memberi sebagian kecil saja? Sebenarnya itu sangatlah tidak patut. Tuhan layak untuk terima seluruh yg kita punya bahkan seluruh hidup kita. Hidup kita ini miik-Nya sehingga kemuliaan harus dipersembahkan bagi Tuhan melalui apa saja yg kita miliki termasuk seluruh keberadaan diri kita. Penyembahan yang menyenangkan hati Tuhan ialah ketika kita berikan yg terbaik dari diri kita, yakni hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Semua harus kita persembahkan bagi Tuhan. Tidak ada satu bagian pun yg kita sisakan atau sembunyikan dari Tuhan. Saudaraku, saat kit...

Bangun Hubungan dengan Tuhan

  Yakobus 4:8a (TB)  Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Shalom Saudaraku... Aku mau dekat, dekat dengan Tuhanku... Saudaraku, persahabatan kita dengan Allah harus dibangun. Kalau kita punya sahabat, kita pun menyadari bahwa menjadi sahabatnya tidaklah terjadi cuma semalam atau seminggu tapi dibangun berhari-hari sampai bertahun-tahun dan terus berlanjut. Gimana caranya kita bangun persahabatan dengan Tuhan? Pertama, kita harus utamakan kejujuran dan keterbukaan di hadapan Tuhan. Yang Tuhan tuntut bukanlah kesempurnaan. Kalau itu tuntutan Tuhan, maka ndak ada satu pun yg bisa jadi sahabat Tuhan. Semua gagal dan ga bisa masuk seleksi berikutnya. Bersyukur sekali Tuhan panggil kita sahabat karena anugerah bukan karena diri yg sempurna. Yang Tuhan mau dari kita ialah kejujuran dan keterbukaan. Bangun hubungan dengan Tuhan ga usah pake topeng atau bermuka dua sebab Tuhan tahu segalanya dari diri kita. Di hadapan-Nya, semua terbuka dan telanjang, jadi ga usah...

Menjadi Sahabat Tuhan

  Yohanes 15:14 (TB)  Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Shalom, Saudaraku... Yesus, Kaulah sahabatku, Yesus Kau yang akan selalu berada di sisiku, Kau sumber kuatku... Saudaraku, menjadi sahabat Allah merupakan suatu kasih besar yang Allah nyatakan bagi kita umat manusia. Di zaman PL, orang takut sama Allah dan ini bukan rasa takut yg positif tapi negatif. Mereka menganggap Tuhan itu kejam, penuh amarah dan penghakiman. Orang Yahudi pun berdoa kepada Allah bagaikan hubungan antara rakyat dan raja. Ada jarak yg begitu jauh sehingga sulit untuk akrab, dekat dan intim. Yg ada hanya formalitas dan kekakuan. Nah, Tuhan Yesus ingin agar kita punya hubungan sahabat dengan Dia. Sahabat yg dimaksud bukan hanya tahu tentang sahabatnya melainkan dekat, nyaman, intim dan terbuka dengan segala hal yg dirahasiakan kepada orang lain. Hamba ga tau rahasia tuannya tapi sahabat tau rahasia sahabatnya. Tuhan mau hubungan kita dengan Dia berjalan deng...

Berserah

  Mazmur 37:5 (TB)  Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Shalom, Saudaraku... Aku berserah, aku berserah, kepada-Mu Juruselamat, aku berserah... Saudaraku, berserah adalah bentuk dari penyembahan sejati. Penyembahan bukan tentang menyanyi dengan merdu, bukan soal musik yg indah, melainkan tentang menyerahkan hidup ini kepada Tuhan. Dunia ini mengajar kita untuk tidak menyerah, untuk terus berjuang, untuk tidak mudah putus asa dan untuk menang. Kayaknya bertolak belakang banget ya sama berserah. Tapi jangan salah paham ya. Berserah itu bukan lemah, bukan males, bukan pasrah. Bukan, bukan itu. Berserah itu justru menyatakan diri tidak mampu dan mempercayakan Tuhan bahwa Dia mampu. Berserah itu mengakui bahwa aku semakin kecil, Tuhan semakin besar, aku semakin berkurang, Yesus semakin bertambah. Berserah itu membuat kita yg lemah justru jadi kuat sebab dalam kelemahanlah kuasa Tuhan menjadi sempurna. Sungguh, kita harus hidup dalam ...

Membuat Tuhan Tersenyum

Mazmur 147:11 (TB)  TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya. Shalom, Saudaraku... Tuhan ku mau menyenangkan-Mu. Tuhan bentuklah hati ini.. Saudaraku, ketika Tuhan senang, maka Ia pun tersenyum. Sebagai gambar dan rupa Allah, kita dapat membuat Allah tersenyum. Mari kita belajar dari satu tokoh yg sangat penting dalam sejarah manusia, namanya Nuh. Nuh adalah orang yg berkenan bagi Allah. Dia menyenangkan hati Tuhan dan membuat Tuhan tersenyum. Apa saja hal-hal yang membuat Allah tersenyum? Pertama, Nuh percaya sepenuhnya kepada Allah. Di zaman yang cemar dan penuh dosa, Nuh adalah pribadi yg percaya kepada Allah. Ketika itu Tuhan murka kepada bumi dan penghuninya. Dia pun hendak menghakimi bumi dan seluruh isinya dengan air bah. Nuh pun disuruh untuk bikin bahtera yg begitu besar sebab banjir besar akan menghancurkan bumi. Di sini Nuh punya 3 alasan logis untuk ga percaya Tuhan. Pertama, ga pernah ada hujan yg meny...

Hidup untuk Menyenangkan Tuhan

  Wahyu 4:11 (TB)  "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." Shalom, Saudaraku... Bagi Dia segala pujian, hormat serta syukur, kekal selamanya... Saudaraku, kita ini diciptakan untuk memberikan hormat, pujian dan penyembahan bagi Allah. Kita ini mahluk penyembah. Kita perlu memberikan segenap hati, jiwa dan akal budi kita untuk menyembah Dia. Penyembahan bukanlah bernyanyi lagu yg bertempo lambat bagi Tuhan. Penyembahan itu jauh lebih dalam dari itu. Penyembahan ialah melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan hati Tuhan. Pekerjaan, merawat anak, mengantre, belajar dan bersekutu pun adalah penyembahan ketika kita lakukan itu semua untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi ingat, penyemabahan bukanlah menyanyi lagu rohani yg lambat dan sendu. Bukan, itu salah konsep. Lalu, penyembahan bukanlah bagian dari hidup kita; penyembahan adal...

Segala Sesuatu Bagi Kemuliaan-Nya

  Roma 11:36 (TB)  Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Shalom, Saudaraku... Nama Yesus termulia, di atas segala nama, segala lidah pun berkata, Yesus Kristus Tuhan.. Saudaraku, segala sesuatu pasti punya alasan dan alasan dari segalanya adalah untuk kemuliaan Tuhan. Segala sesuatu yg Allah ciptakan ialah bagi kemuliaan-Nya. Langit menceritakan kemuliaan-Nya, demikian juga dengan samudera, daratan, bumi dan segala isinya, semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Kita perlu mengerti akan aspek ini. Kalau tidak, maka kita akan mencuri kemuliaan Tuhan. Malam ini saya denger kesaksian temen saya yang baru berlibur ke Yogya dan melihat Gunung Merapi. Melihat keindahan di kaki gunung, ia langsung teringat akan kemuliaan Tuhan. Waww, begitu indah... Keindahan apapun yg ditampilkan oleh alam semesta ini adalah untuk kemuliaan Tuhan. Jangan sampai kita menikmati keindahan alam tanpa mengaitkannya dengan kemuliaan Tuha...

Hidup Ini Cuma Sementara

  Mazmur 39:4 (BIMK)  (39-5) "TUHAN, beritahukanlah kapan ajalku supaya aku tahu betapa pendek hidupku." Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus setia, Ia mengasihi kita semua.. Saudaraku, hidup ini sementara. Ada banyak tugas yg kita embun di bumi ini, tapi semuanya sementara, ga ada yg kekal. Alkitab banyak memberi tahu kepada kita mengenai singkatnya hidup ini. Kita digambarkan seperti uap, seperti musafir, seperti orang asing, seperti pengunjung dan sebagainya. Hidup ini pendek sekali, singkat banget kalau kita bandingkan dengan kekekalan. Lamanya hidup di bumi ini cuma kayak kutu kupret doang kalau dibandignin dengan hidup kekal bersama Allah. Kita perlu sadar akan hal ini supaya kita tidak terikat dan terbuai oleh apapun yg dunia tawarkan. Semewah apapun rumah, mobil atau barang yg kita miliki, semuanya punya masa kadaluarsa, semuanya akan musnah dan usang. Tuhan pun tidak menanyakan seberapa sukses kita, seberapa tinggi jabatan kita, seberapa banyak uang yg kita peroleh. As...

Melihat Hidup dari Sudut Pandang Allah

1 Tesalonika 2:12 (TB)  dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Saudaraku, kita semua punya pendapat masing-masing tentang hidup ini. Ada yang menganggap hidup ini adalah perlombaan, sehingga kita harus menang. Ada yang menganggap maraton sehingga kita perlu ketahanan. Ada yang menganggap hidup ini sandiwara sehingga kita perlu pandai memerankan lakon. Ada yang anggap hidup ini tidak berguna sehingga ia tidak peduli akan apapun yg terjadi di masa lalu, masa kini dan masa depannya. Lalu, pandangan mana yang mau kita terapkan dalam hidup ini..? Percayalah kepada Allah dan hidupi sudut pandang-Nya. Hidup ini begitu penting dan bukti terbesar dan sangat nyata ialah karena Allah telah menjadi manusia, rela mati di kayu salib untuk menebus manusia dari dosa. Ini bukan dongeng. Ini adalah kisah nyata yg sangat mengharukan dan sangat mengagumkan. Sebagaimana Allah menilai hidup ini berarti maka kit...

Hidup Untuk Kekekalan

  1 Yohanes 2:17 (TB)  Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus begitu indah, baik dan manis Saudaraku, kita ini diciptakan untuk hidup selama-lamanya. Kita tidak diciptakan untuk sementara atau jangka pendek. Kita diciptakan oleh Allah untuk jangka waktu yg sangat amat panjang, yaitu hidup kekal. Hidup di dunia adalah persiapan bagi kita untuk masuk ke dalam hidup yg kekal. Dunia itu seperti kemah dan hidup bersama Allah ialah suatu rumah bagi kita. Dunia memang sementara, tubuh kita yg sekarang pun sementara, tapi ada suatu hal yg kekal yang sudah Allah berikan bagi kita, yaitu roh di dalam diri kita. Ketika kita menghembuskan nafas yang terakhir, tubuh kita mati, kita berakhir di dunia tapi diri kita ga berakhir, diri kita di dalam roh masih ada dan masih hidup. Orang yg mati di dalam Tuhan akan tinggal di sorga. Sorga pun bukanlah tempat yg kekal. Itu adalah te...

Apa Yang Mengendalikan Hidupmu?

  Yesaya 26:3 (VMD)  Engkau memberikan damai sejati kepada orang yang bergantung pada-Mu, kepada mereka yang percaya kepada-Mu. Shalom, Saudaraku... Ya Tuhan, bimbing aku di jalan-Mu sehingga ku selalu bersama-Mu Saudaraku, apa yang mengendalikan hidup kita? Pasti ada sesuatu yg mengontrol hidup kita. Mungkin hidup kita dikendalikan oleh masalah, ketakutan, tekanan dan lain sebagainya. Ada yang hidupnya dikendalikan oleh rasa bersalah. Dia suka menutupi kelemahannya dan tidak mau terbuka untuk dipulihkan. Rasa bersalahnya sering mengintimidasi dia. Ada juga yg hidupnya dikendalikan oleh rasa benci dan marah. Karena pernah disakiti, dia jadi penuh emosi negatif. Kenangan pahit yg pernah ia rasakan ternyata belum dibereskan sehingga yg muncul adalah kepahitan. Kepahitan yg disimpan berlarut-larut justru akan mematikan seseorang secara perlahan. Ada yg dikendalikan oleh rasa takut. Dia lakukan kerjaan bukan karena tulus melakukannya atau ingin memberi kinerja yg optimal melaink...

Hidupmu Bukanlah Kecelakaan

Yesaya 44:2 (BIMK)  Akulah TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan, dan yang menolong engkau. Jangan takut, engkaulah hamba-Ku, umat pilihan-Ku yang Kukasihi. Shalom, Saudaraku... Bersyukur, bersyukur, bersyukurlah, bersyukur karena kasih setia-Mu.. Saudaraku, hidup kita bukanlah suatu kecelakaan. Ga ada yang lahir secara kebetulan atau karena kecelakaan. Bahkan ketika 2 orang berhubungan di luar nikah kemudian melahirkan seorang anak, maka anak itu bukanlah anak kecelakaan. Anak itu sudah ditetapkan untuk hidup dan Allah punya rancangan indah atas hidupnya. Sebelum mamah mengandung kita, kiya sudah lebih dulu dikandung dalam pikiran Allah. Mamah yang mengandung kita pun nda tau kapan kita bakal lahir; tanggal berapa, jam berapa dan bakal lahir di mana. Sebaliknya, Allah tahu detil semua tentang kapan dirimu lahir, bahkan menit dan detiknya Tuhan tahu. Bukan cuma kapan dirimu lahir, Tuhan pun tahu kapan kau akan menghela nafas untuk terakhir kaliny...

Bermula dari Allah

  Kolose 1:16 (TB)  karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Shalom, Saudaraku... Kau telah memilihku sebelum dunia dibentuk, betapa aku bersyukur pada-Mu, ya Tuhan Allahku.. Saudaraku, selama 40 hari kita akan belajar tentang tujuan yang mengarahkan hidup kita. Kita akan menggali kedalaman firman yg akan menuntun kita untuk tahu apa tujuan yg Tuhan tetapkan atas hidup kita. Kita perlu menyadari bahwa segala sesuatu bermula dari Allah. Tujuan hidup kita pun berasal dari Dia. Jadi, ini bukan tentang dirimu tapi tentang Tuhan. Tujuan hidup kita jauh lebih besar daripada kesenangan pribadi, keluarga, karir, prestasi, studi atau relasi kita dengan orang lain. Kalau Saudara mau tau tujuan hidupmu, maka mulailah dengan Tuhan. Dialah yg menciptakan kita dan cuma Dia yang ...

Akhir Sesi dari Tunduk pada Otoritas

  Efesus 5:1 (TB)  Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih Shalom, Saudaraku... Hidup suci dan tak bercacat di hadapan-Mu, mulia suci pada kedatangan-Mu... Saudaraku, hari ini kita akan menutup pembahasan tentang otoritas dan ketaatan. Kita harus mengingat bahwa ciri orang Kristen ialah tunduk dan taat pada otoritas. Kita tidak melawan orang yg dipercaya oleh Tuhan untuk memegang suatu otoritas. Kita harus menghormati san menghargai perwakilan Allah. Seorang isteri harus tunduk kepada suami. Belajar untuk mengakui bahwa suami adalah kepala keluarga. Isteri tidak boleh jadi kepala atau berkuasa atas suami. Jangan sampai ada suami-suami takut isteri karena isteri mendominasi di dalam keluarga. Belajarlah untuk tunduk. Kemudian suami harus mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan menyerahkan diri-Nya baginya. Suami tidak boleh egois. Suami tidak boleh sibuk dengan urusannya sendiri. Suami harus belajar untuk memenuhi dir...

Dikuduskan Allah

  Yohanes 17:19 (TB)  dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran. Shalom, Saudaraku... Suci, suci, suci, Tuhan Mahakuasa, Dikau kami puji di pagi yang teduh.. Saudaraku, menjadi kudus artinya dipisahkan dari kecemaran dunia. Orang yg dikuduskan oleh Allah akan hidup berbeda dengan dunia. Gaya hidup orang kudus tidak serupa dengan apa yg dunia lakukan. Orang kudus mencerminkan hidupnya dalam terang dan kebenaran. Ada juga perkara yg bisa dilakukan oleh orang dunia tapi tidak dilakukan oleh orang yg dikuduskan oleh Allah. Ada contoh di dalam Alkitab, yaitu kisah Harun yang kehilangan 2 anaknya karena mati saat mempersembahkan api asing di hadapan Tuhan. Harun itu Imam Besar. Sebagai imam, dia adalah orang yg sudah dikuduskan dan diurapi oleh Allah. Ketika anaknya meninggal, Harun tidak diperkenankan untuk menangis. Orang Israel lain boleh menangis tapi Harun nda boleh nangis meskipun dia ayahnya. Kenapa? Harun itu orang yg sudah dikud...

Mau Besar? Jadilah Hamba

  Markus 10:43 (VMD)  Tidaklah demikian pada kamu, jika ada di antara kamu yang mau menjadi orang besar, ia harus menjadi hambamu. Shalom, Saudaraku... Kau bukan Tuhan yang melihat rupa, Kau bukan Tuhan yg memandang harta, hati hamba yang selalu Kau cari dan Kau temukan di dalamku. Saudaraku, orang besar dan pemegang kuasa seringkali memerintah kasar dan semauanya. Berhubung punya kuasa, mereka hanya ingin memegang kendali, memerintah dan mendominasi. Namun perhatikan pernyataan awal dari ayat ini. Dikatakan "tidaklah demikian pada kamu". Orang Kristen tidak seperti orang dunia. Orang dunia kalau pegang otoritas akan memerintah dengan kekuatan dan kuasa tapi orang Kristen diajar untuk menjadi hamba. Hah,,, hamba? Iya, beneran hamba. Para bos, manajer atau direktur punya posisi yg tinggi namun demikian mereka harus memiliki hati hamba, mereka harus rendah hati. Pendeta pun harus berhati hamba dan rendah hati, nda boleh memerintah tanpa mau melayani. Mau menjadi hamba berarti...

Mengerti Apa yang Kita Minta

  Markus 10:38 (VMD)  Yesus menjawab, “Kamu tidak mengerti yang kamu minta. Apakah kamu dapat menerima penderitaan seperti yang harus Kuterima? Apakah kamu dapat dibaptis dengan baptisan yang akan Kualami?” Shalom, Saudaraku... Firman Tuhan ada di hatiku, ada di langkahku, ada di hidupku... Saudaraku, waktu itu Yakobus dan Yohanes meminta sesuatu agar Tuhan kabulkan. Apa permintaannya? Mereka ingin memerintah di sebelah kanan dan kiri Yesus. Lalu apa jawaban Yesus kepada mereka? Yesus bilang mereka tidak mengerti apa yg mereka minta. Seringkali kita meminta sesuatu yg kita sendiri belum mengerti. Kita meminta dengan dangkal tanpa pengertian yg dalam. Kita cuma asal minta, ga tau menahu tentang apa yg kita minta dan konsekuensinya gimana. Misal gini dah, kita minta pengen jadi bos. Lalu, direktur bilang, kau ga ngerti apa yg kau minta. Kita taunya kalu jadi bos, kita hanya memerintah, suruh sana dan suruh sini. Di sisi lain, kita ga tahu bahwa jadi bos itu kita akan banyak men...

Dituduh

  2 Samuel 16:13 (TB)  Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu. Shalom, Saudaraku... Ujilah aku Tuhan, cobalah aku Tuhan, selidiki batinku dan hatiku, mataku tertuju pada-Mu... Saudaraku, orang yg dipilih untuk menjadi wakil Allah akan menghadapi kehidupan yg tidak mudah. Di satu sisi, ada orang menyanjung, memuji dan mendukungnya tapi di sisi lain, ada orang yg membenci, menuduh dan menyalahkan dia. Kalau wakil Allah hanya disukai dan disenangi tanpa ada yg membenci, ini janggal, ini aneh. Bisa jadi orang itu cari perkenanan manusia dan menyenangkan hati manusia saja. Jangan jadi orang yg menyenangkan manusia. Biarlah orang lain senang kepada kita karena kita menyenangkan Allah. Di luar sana ada orang yg ga menghormati Allah dan membenci Dia. Orang ini pun akan membenci anak-anak Allah. Dia ga bakalan s...

Jangan Memandang Rendah

2 Samuel 6:16 (TB)  Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya. Shalom, Saudaraku... Terpujilah nama-Mu Tuhan, ajaib dan penuh keagungan... Saudaraku, kita tahu bahwa Daud adalah Raja kedua di Israel. Ia diurapi dan dinobatkan oleh Allah. Satu waktu, ia meloncat-loncat dan menari-nari ketika tabut Allah masuk ke kota Daud. Daud melepas baju kerajaannya dan hanya mengenakan baju efod dari kain lenan. Hal itu membuat isterinya yang bernama Mikhal memandang rendah Daud. Sekalipun Daud adalah raja, ia menyadari bahwa di hadapan Tuhan, ia sama seperti rakyat lainnya, ia sama seperti manusia pada umumnya. Ia tidak menganggap diri lebih baik atau lebih mulia di hadapan Tuhan. Ia menari-nari di hadapan Tuhan tanpa takut kehilangan wibawanya sebagai raja. Ia mengenakan baju efod untuk menyatakan kesederhanaan da...

Pemberontakan Musa dan Harun

  Bilangan 20:12 (TB)  Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." Shalom, Saudaraku... Tuhanlah yang membimbingku, tanganku dipegang teguh.. Saudaraku, waktu itu orang Israel mengeluh karena haus  ga ada minum di padang gurun. Lalu Musa dan Harun menghadap Tuhan. Mereka diberi pesan oleh Tuhan untuk berkata kepada bukit batu agar air keluar dari situ. Kemudian, Musa dan Harun mengumpulkan orang Israel. Apa yg terjadi? Musa dan Harun sebut orang Israel sebagai orang durhaka. Keduanya mengucapkan itu dengan nada marah. Lalu Musa pun memukul bukit batu itu 2 kali dan air pun keluar untuk memuaskan dahaga orang Israel. Sebagai perwakilan Allah, Musa dan Harun mencerminkan sifat manusiawinya bukan sifat Allah. Pertama mereka marah dan menghina orang Israel dengan sebutan d...

Memimpin Dengan Prinsip Kebangkitan

  Bilangan 17:8 (TB)  Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. Shalom, Saudaraku.. Tuhan Yesus mengasihi kita semua dengan kasih yg tidak pernah binasa Saudaraku, tongkat adalah lambang pemerintahan, lambang otoritas. Apa yg terjadi pada tongkat Harun? Tongkat Harun itu bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. Hal ini punya makna rohani, yaitu bicara tentang kebangkitan. Dalam memimpin atau memegang otoritas, kita perlu bersandar pada kebangkitan Kristus. Kita perlu menyadari prinsip kebangkitan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan dan kehidupan itu bersumber dari Tuhan. Tanpa kebangkitan Kristus, tidak ada satu pun orang yg punya harapan hidup kekal. Semua akan berujung pada maut dan hukuman kekal. Tapi bersyukurlah, sebab Dia hidup ada hari esok, sebab Dia hidup ku tak gentar. Orang ...