Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

MATA MANUSIA TAK AKAN PUAS

(Amsal 27:20) "Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa sifat dasar manusia adalah ketidakpuasan. Seperti dunia orang mati yang terus menerima tanpa henti dan kebinasaan yang selalu menelan, demikian pula mata manusia yang tak pernah merasa cukup. Keinginan manusia sering kali tidak ada habisnya. Setelah mencapai satu hal, kita menginginkan hal lain, dan begitu seterusnya. Dalam kehidupan modern, kita sering tergoda oleh berbagai hal yang ditawarkan dunia—materi, kesuksesan, status, dan kenikmatan sesaat. Kita melihat orang lain memiliki sesuatu yang lebih baik, lalu kita merasa kurang dan ingin memiliki hal yang sama, bahkan lebih. Tanpa sadar, ketidakpuasan ini dapat membawa kita ke dalam hidup yang penuh dengan iri hati, kecemasan, dan keserakahan. Saudaraku, firman Tuhan mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak datang d...

HATI ADALAH CERMIN KEHIDUPAN

(Amsal 27:19) "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua ya... Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa hati seseorang mencerminkan siapa dirinya yang sebenarnya. Seperti air yang memantulkan wajah seseorang dengan jelas, demikian juga kondisi hati seseorang mencerminkan karakter, pikiran, dan sikap hidupnya. Apa yang ada dalam hati akan terpancar dalam perkataan, tindakan, dan keputusan yang diambil. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bagaimana hati seseorang mempengaruhi caranya berinteraksi dengan orang lain. Jika hati seseorang penuh dengan kasih dan kebaikan, maka sikapnya pun akan mencerminkan hal tersebut. Sebaliknya, jika hati dipenuhi dengan kebencian atau kepahitan, maka perilaku yang keluar juga akan mencerminkan hal itu. Saudaraku, firman Tuhan mengajarkan kita untuk menjaga hati dengan sungguh-sungguh, sebab dari sanalah terpancar kehidupa...

HASIL DARI KESUNGGUHAN DAN KESETIAAN

(Amsal 27:18) "Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya, dan siapa menjaga tuannya akan dihormati." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita tentang prinsip tabur-tuai dalam kehidupan. Seorang yang merawat pohon ara tentu akan menikmati buahnya, begitu juga seseorang yang setia menjaga dan melayani pemimpinnya akan memperoleh penghormatan. Prinsip ini berlaku dalam banyak aspek kehidupan kita, baik dalam pekerjaan, pelayanan, maupun hubungan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi pilihan antara bekerja dengan tekun atau bersikap lalai. Orang yang setia dalam pekerjaannya akan mendapatkan hasil yang baik, sementara yang malas tidak akan menuai apa-apa. Begitu juga dalam hubungan dengan orang lain, ketika kita menghormati dan setia dalam pelayanan kepada mereka yang dipercayakan Tuhan kepada kita, maka Tuhan sendiri yang akan memberkati dan menghormati kita pada waktunya. Kalau kita mau...

MENAJAMKAN KARAKTER MELALUI SESAMA

(Amsal 27:17) "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya hubungan dengan sesama dalam pertumbuhan karakter dan iman. Seperti besi yang menajamkan besi lainnya melalui gesekan, manusia juga diproses dan dibentuk melalui interaksi dengan orang lain. Hubungan dengan sesama bisa menjadi alat Tuhan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mengalami gesekan dengan orang lain—entah dalam keluarga, pekerjaan, atau pelayanan. Ada orang yang memberi dukungan dan dorongan, tetapi ada juga yang menantang dan menguji kesabaran kita. Semua ini bukan kebetulan, tetapi merupakan cara Tuhan untuk menajamkan karakter kita. Terkadang, perbedaan pendapat atau konflik justru menjadi sarana bagi kita untuk belajar tentang kesabaran, pengampunan, dan kasih yang lebih dalam. Kita harus bisa melihat segala sesua...

MENGENDALIKAN SESUATU YANG TAK TERKENDALI

(Amsal 27:16) "Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini memberikan gambaran yang mendalam tentang sulitnya mengendalikan sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Menahan angin adalah hal yang mustahil, begitu juga dengan menggenggam minyak dalam tangan—ia akan selalu lolos dari genggaman. Ini menggambarkan betapa sulitnya mengendalikan orang yang tidak mau diatur atau keadaan yang berada di luar kuasa kita. Istri yang suka bertengkar tidak bisa diubah hanya dengan 1 teguran atau 1 kali retreat. Perlu pemulihan total dari TUHAN dan ini juga memerlukan penyerahan diri dari orang tersebut. Kalau kita mengandalkan diri sendiri lalu pakai cara dan kemampuan sendiri, maka kita tidak akan pernah mampu. Yang ada hanyalah kekecewaan karena kita pasti gagal dan tidak bisa mengubah orang yang suka bertengkar. Kita harus melibatkan TUHAN dan mengandalkan TUHAN sepenuhnya. Saudar...

DAMPAK PERKATAAN YANG MENYAKITKAN

(Amsal 27:15) "Seorang isteri yang suka bertengkar serupa dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini memberikan gambaran yang sangat jelas tentang bagaimana perkataan yang penuh pertengkaran dapat membawa ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tetesan air hujan yang terus-menerus menitik tanpa henti, pertengkaran yang tiada akhir dapat mengganggu kedamaian dan membawa kelelahan bagi orang-orang di sekitarnya. Bukan hanya dalam rumah tangga, tetapi juga dalam berbagai hubungan, kata-kata yang tajam dan penuh amarah dapat merusak keharmonisan. Kita harus bisa menguasai diri. Jangan sembarangan dalam bicara. Ingat, kita harus berpikir dulu sebelum berbicara, berpikir dahulu sebelum bertindak. 1 atau 2 tindakan yang menyakitkan bisa memudarkan 100 kebaikan yang kita lakukan. Maka kita harus bisa mengendalikan diri agar tidak menyakiti orang lain. Saudaraku, kata-...

BERBICARA DI WAKTU YANG TEPAT

(Amsal 27:14) "Siapa pagi-pagi sekali memberi selamat dengan suara nyaring, hal itu akan dianggap sebagai kutuk baginya." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini memberikan pelajaran penting tentang kebijaksanaan dalam berkata-kata. Niat yang baik tidak selalu menghasilkan dampak yang baik jika dilakukan dengan cara yang salah. Dalam ayat ini, seseorang yang memberi selamat dengan suara nyaring di pagi hari justru dianggap membawa kutuk. Mengapa demikian? Karena ada waktu dan cara yang tepat dalam menyampaikan sesuatu. Kata-kata yang diucapkan tanpa memperhatikan situasi dan kondisi bisa berujung pada kesalahpahaman atau bahkan menjadi sesuatu yang mengganggu bagi orang lain. Membuat orang tertawa itu baik, nda? Tergantung situasinya.. Saat orang lain sedang berdukacita karena ayahnya meninggal, maka kita tidak boleh buat becandaan di depan peti jenazah. Bukan mengundang tawa, justru orang itu akan merasa kesal bahkan marah. Kita haru...

HUTANG DAN MEMBERI PINJAMAN

(Amsal 27:13) "Ambillah pakaian orang yang menanggung orang lain, dan tahanlah dia sebagai sandera ganti orang asing." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini memberikan peringatan tentang bahaya menanggung utang orang lain tanpa pertimbangan yang matang. Dalam budaya zaman itu, pakaian luar bisa dijadikan jaminan hutang. Artinya, seseorang yang gegabah dalam menjamin hutang orang lain bisa kehilangan sesuatu yang berharga sebagai konsekuensinya. Konflik hutang-piutang masih terus menjadi sorotan di zaman ini. Banyak hubungan yang retak karena persoalan hutang. Awalnya teman baik lalu saling percaya sehingga ketika temannya yang satu sedang susah, ia rela meminjamkan uangnya dengan senang hati. Tapi ketika jatuh tempo, ketika utang harus dibayar, yang berhutang malah ga mau bayar, entah karena ga punya uang atau memang ga mau bayar. Hal ini tentu akan sangat mengesalkan dan mengecewakan. Kepercayaan yang diberikan di awal ternyata ter...

KEBIJAKSANAAN MELIHAT BAHAYA

(Amsal 27:12) "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Sehat selalu ya biar bisa beraktivitas dengan semangat...  Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa orang bijak mampu mengenali bahaya sebelum terjadi dan mengambil langkah untuk menghindarinya. Sebaliknya, orang yang kurang pengalaman atau ceroboh cenderung mengabaikan tanda-tanda bahaya dan akhirnya mengalami kesulitan. Orang bijak selalu mengharapkan yang terbaik sekaligus mengantisipasi kemungkinan terburuk. Orang bijak memandang segala sesuatu dengan seimbang dan tidak berat sebelah. Ini penting sekali supaya kita objektif dalam menilai segala sesuatu yang ada. Orang yang terlalu percaya diri akan kecewa ketika gagal sedangkan orang yang terlalu mewaspadai kemungkinan terburuk akan dirundung ketakutan dan keraguan sehingga tidak pernah berani mengambil langkah ke depan. Maka jan...

HIDUP BIJAK UNTUK MEMULIAKAN TUHAN

(Amsal 27:11) "Anakku, hendaklah engkau bijak, sukakanlah hatiku, supaya aku dapat menjawab orang yang mencela aku." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini menunjukkan bahwa hidup kita bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga membawa dampak bagi orang lain, termasuk bagi Tuhan sendiri. Ketika kita hidup dalam hikmat, kita menyukakan hati Tuhan, seperti seorang anak yang membanggakan orang tuanya. Sebaliknya, ketika kita hidup dalam kebodohan dan keputusan yang buruk, kita memberi kesempatan bagi orang lain untuk mencela kita dan bahkan mencela iman kita. Kita tidak boleh jadi orang yang egois. Ingat, kita dilahirkan oleh mama kita yang penuh kasih sayang. Kita diberi nafkah oleh ayah yang peduli kepada kita. Orang tua membesarkan kita, memandikan, memberi makan, mengajarkan kita berbicara, mengajak kita jalan-jalan dan menyekolahkan kita. Maka kita harus mengerti...

PENTINGNYA PERSAHABATAN YANG SETIA

(Amsal 27:10) "Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kepada kita tentang nilai persahabatan yang setia. Dalam hidup, tidak hanya keluarga yang bisa menjadi tempat bersandar, tetapi juga sahabat yang selalu ada di saat suka maupun duka. Bahkan, dalam beberapa situasi, sahabat yang dekat bisa lebih menolong daripada saudara yang jauh. Saya juga ingat, ketika saya sedang sakit dan saya masih belum menikah, tetangga di depan rumah yg membantu saya, memberi saya perhatian dan pertolongan. Hal ini sangat mengesankan dan sangat indah. Meski tidak punya ikatan darah tetapi tetangga punya kasih sayang yg besar dan tulus terhadap kita. Saudaraku, persahabatan sejati bukan sekadar hubungan yang didasar...

KEHARUMAN YANG MENYUKAKAN HATI

(Amsal 27:9) "Minyak dan wangi-wangian menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, pernahkah kita mencium aroma yang menyegarkan dan membuat hati kita merasa lebih baik? Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa minyak dan wangi-wangian dapat menyukakan hati. Sama seperti tubuh yang bisa merasa segar karena minyak dan wangi-wangian, demikian juga hati kita dapat merasa sukacita melalui kata-kata yang membangun dan hubungan yang membawa damai. Namun, sebaliknya, penderitaan dapat merobek jiwa, meninggalkan luka yang dalam. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menjaga hati dan pikiran kita agar tetap dipenuhi dengan hal-hal yang baik dan menyenangkan bagi Tuhan. Saudaraku, dalam hidup ini, kita tidak bisa menghindari penderitaan. Ada masa-masa sulit yang harus kita lalui, ada luka yang mungkin terasa begitu dalam. Namun...

MENINGGALKAN KEDIAMAN

(Amsal 27:8) "Seperti burung yang lari dari sarangnya demikianlah orang yang lari dari kediamannya." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, rumah adalah tempat kita berlindung, tempat kita beristirahat, dan tempat kita menemukan kehangatan. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa seperti burung yang meninggalkan sarangnya, demikian pula orang yang meninggalkan tempat yang seharusnya menjadi kediamannya. Ini bukan hanya berbicara tentang tempat tinggal secara fisik, tetapi juga tentang kehidupan rohani kita. Ketika kita menjauh dari Tuhan, dari keluarga, atau dari komunitas yang mendukung kita dalam iman, kita seperti burung yang tersesat tanpa arah dan perlindungan. Tempat kediaman kita sangat penting karena di sanalah kita mengalami pertumbuhan secara rohani. Kita tidak boleh meninggalkan keluarga yang baik, gereja yang sehati dan komunitas yang sehat. Kita harus tingga...

KENYANG DAN LAPAR

(Amsal 27:7) "Orang yang kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, pernahkah kita merasa kehilangan rasa syukur karena hidup kita terasa terlalu nyaman? Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa ketika seseorang sudah merasa kenyang, bahkan sesuatu yang manis seperti madu pun bisa dianggap tidak berharga. Sebaliknya, bagi orang yang lapar, bahkan sesuatu yang pahit pun bisa terasa manis. Ini bukan hanya berbicara tentang makanan secara fisik, tetapi juga tentang keadaan hati dan roh kita. Jika kita terlalu puas dengan apa yang kita miliki, kita bisa kehilangan rasa lapar akan kebenaran dan kehadiran Tuhan. Sebaliknya, jika kita merasa lapar secara rohani, maka ujian dan tantangan hidup pun dapat kita terima sebagai bagian dari pertumbuhan iman kita. Saudaraku, sering kali kita lupa ...

TEGURAN DARI SAHABAT SEJATI

(Amsal 27:6) "Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah." Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus selalu baik, teramat baik dan sangat amat baik. Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengajarkan tentang perbedaan antara sahabat sejati dan musuh yang tersembunyi. Sahabat yang sejati tidak selalu berkata manis, tetapi ia berani menegur kita ketika kita salah. Sebaliknya, musuh yang berpura-pura sebagai teman justru bisa menjerumuskan kita dengan kata-kata manis yang menipu. Kita harus punya daya untuk memilah mana yang sejati dan mana yang palsu. Kita juga tidak boleh anti dengan teguran yang keras. Terlalu banyak menerima yang manis itu bahaya. Kalau kita cuma ingin dengar pujian dan dukungan, maka kita akan “sakit.” Ya, ibarat orang yang banyak makan makanan manis, itu bisa bikin diabetes dan banyak orang menderita, sengsara bahkan harus meninggal karena diabetes. Itulah bahayanya kalau terlalu banyak asupan yang manis. Kita harus sei...

TEGURAN YANG MEMBANGUN

(Amsal 27:5) "Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi." Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, banyak orang lebih suka menerima pujian daripada teguran. Namun, firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa teguran yang jujur dan membangun jauh lebih berharga daripada kasih yang hanya disimpan dalam hati tanpa diwujudkan. Teguran yang benar berasal dari kasih yang tulus, bukan dari niat menjatuhkan. Kita harus bersikap positif terhadap setiap kritik, masukan dan teguran. Kita harus juga bercermin ke dalam diri kita, merenungkan apa yang harus diperbaiki dalam diri saya. Kita harus menyadari bahwa manusia selalu punya ruang untuk perbaikan diri sebab kita memang bukan makhluk yang sempurna. Bahkan ketika sudah ada 1 juta orang mengagumi kita dan kita menjadi inspirasi bagi hidup mereka, tetap saja ada yang harus kita perbaiki, tetap harus ada yang kita tin...

WASPADA TERHADAP KECEMBURUAN

(Amsal 27:4) “Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya damai dan kasih Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita tentang bahaya cemburu. Panas hati dan kemarahan memang bisa melukai, tetapi kecemburuan memiliki daya rusak yang lebih besar. Mengapa? Karena cemburu tidak hanya melibatkan emosi sesaat, tetapi bisa menguasai hati dan pikiran seseorang, membuatnya bertindak tanpa pertimbangan yang benar. Saya suka melihat anak-anak menunjukkan sikap cemburu. Kalau saya memuji seseorang, maka yang lain merasa tersinggung karena belum mendapatkan pujian. Kalau seorang menunjukkan nilainya bagus, yang satu tidak mau kalah. Meski belum punya nilai yang bagus, dia akan mengatakan saya bisa lebih baik dari dia. Sikap cemburu ternyata melekat dalam diri anak-anak. Bagaimana dengan orang dewasa? Banyak orang usianya dewasa tapi sifat masih ...

HATI YANG TERLUKA

(Amsal 27:3) “Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya, tetapi lebih berat dari kedua-duanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa ada beban yang lebih berat daripada batu dan pasir, yaitu sakit hati akibat perlakuan orang yang tidak bijaksana. Orang bodoh sering bertindak tanpa pertimbangan, berkata-kata tanpa berpikir, dan bersikap tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Ini bisa melukai hati kita, membuat kita marah, kecewa, dan bahkan menyimpan kepahitan. Namun kita harus sadar bahwa kita tidak perlu sakit hati, tidak perlu menyimpan kepahitan terhadap orang yang bodoh. Saat kita berinteraksi dengan anak kecil usia 4 bulan, kita pasti suka bicara dengan bayi ini, memanggil namanya dan bermain dengannya. Namun bayi ini tidak bisa menyapa kita, ingat nama kita pun tidak. Bayi ini belum bisa menghorma...

RENDAH HATI DALAM KEBAIKAN

(Amsal 27:2) “Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerendahan hati. Alkitab menasihati kita untuk tidak memuji diri sendiri, melainkan membiarkan orang lain yang melihat dan mengakui perbuatan baik kita. Sikap suka membanggakan diri dapat menjadikan kita sombong dan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Kita harus sadari bahwa memuji diri sendiri merupakan tindakan yang tidak patut dan tidak elok. Kita harus memiliki kepekaan bahwa hal itu mirip seperti Lucifer. Ya, Lucifer memegahkan diri dan memuji dirinya sendiri sehingga timbul kesombongan yang memicu dia untuk menyamai Yang Mahatinggi. Kesombongan itu yang membuat Lucifer diusir dari surga dan ia menjadi mahluk yang penuh dusta dan kehinaan. Maka jangan pernah memuji diri hebat, ...

RENDAH HATI DAN PERCAYA KEPADA TUHAN

(Amsal 27:1) “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai sejahtera Tuhan selalu menyertai hidup kita. Horaii...  Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita untuk tidak sombong terhadap masa depan. Sering kali kita merasa yakin bahwa hari esok akan berjalan sesuai rencana kita, tetapi kenyataannya, hidup ini penuh ketidakpastian. Kita tidak memiliki kendali penuh atas apa yang akan terjadi. Kita tidak boleh bermegah karena kita punya pengetahuan ini dan itu sehingga bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Namanya masa depan, maka sifatnya masih misteri. Tidak ada orang yang punya pengalaman dalam menjalani masa depan sebab kita semua ada di masa kini dan sudah lewati masa lalu. Sejarah bisa berulang tetapi tidak selalu berulang. Apa yang terjadi di masa lalu bisa terjadi lagi di masa depan, tapi tidak pasti terjadi di masa depan. Itu sebabnya kita harus ...

KEJUJURAN MEMBAWA BERKAT

(Amsal 26:28) “Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya sukacita sorga dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita akan bahaya dari perkataan yang tidak jujur. Kebohongan dan tipu daya bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga membawa kehancuran bagi diri sendiri. Orang yang terbiasa berdusta mungkin merasa bahwa kebohongan bisa menyelamatkan mereka, tetapi pada akhirnya, mereka akan menuai akibat dari perkataan mereka sendiri. Kebohongan hanya memberi keamanan sementara dan palsu lalu cepat atau lambat akan ada kehancuran dan penyesalan. Karena itu, jangan tunggu menyesal untuk berkata jujur. Memang jujur itu kadang menyakitkan tetapi lebih baik sakit di awal dari pada sakit di akhir. Kita harus berani mengucapkan kejujuran sejak awal. Jangan takut. Perbaiki pola pikir kita dengan benar. Ingat, lebih baik sakit di awal dari pada saki...

HATI-HATI DENGAN PERBUATAN SENDIRI

(Amsal 26:27) “Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang hukum tabur tuai dalam kehidupan. Orang yang berniat mencelakakan orang lain justru akan terjerat oleh perbuatannya sendiri. Mereka yang merancang kejahatan, menyebarkan fitnah, atau berbuat curang suatu saat akan menerima akibat dari apa yang mereka perbuat. Maka kita harus selalu merancangkan apa yang baik untuk orang lain. Kalau kita berbuat baik, maka TUHAN pun akan memberi kebaikan bagi kita. Tapi kalau kita merancangkan keburukan, maka lubang yang tak kita sadari akan membuat kita terjatuh. Ingat, Tuhan Yesus juga pernah memberi peringatan bahwa kalau kita mengampuni sesama, maka Allah juga akan mengampuni kita tetapi kalau kita tidak mengampuni orang lain maka Allah juga tidak ak...

KEJAHATAN TAK AKAN TERSEMBUNYI

(Amsal 26:26) “Walaupun kebenciannya diselubungi tipu daya, kejahatannya akan nyata dalam jemaah.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa kebencian yang disembunyikan di balik kepura-puraan suatu saat akan terbongkar. Manusia bisa menutupi niat jahatnya dengan kata-kata manis dan sikap yang seolah baik, tetapi Tuhan tidak bisa dibohongi. Cepat atau lambat, kebenaran akan terungkap dan kejahatan akan terlihat oleh banyak orang. Kita tidak boleh menyembunyikan kelemahan kita dengan kebohongan. Kalau kita pakai cara seperti itu, kita akan menambah borok. Sudah borok, harusnya kita obati, bukannya tambah borok lainnya. Kita harus sadar prinsip ini. Keburukan harus diatasi dengan kebaikan, kesalahan harus diperbaiki dengan kebenaran. Jangan selesaikan masalah dengan menambah masalah yang baru. Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah bertem...

KEBAIKAN YANG MENYESATKAN

(Amsal 26:25) “Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati terhadap orang yang tampak ramah, tetapi memiliki niat jahat di dalam hatinya. Ada orang yang bisa bersikap baik di depan, berbicara lembut, dan terlihat penuh perhatian, tetapi sebenarnya menyimpan rencana buruk. Alkitab menyebut bahwa dalam hatinya ada "tujuh kekejian"—artinya ada kepalsuan, kebencian, dan maksud tersembunyi yang berbahaya. Hal ini sering terjadi di kantor. Istilah dari orang yang melakukannya adalah si penjilat. Wah, ngeri bener mendengar istilah itu ya. Ya, orang ini berlaku ramah, baik, rajin dan kelihatannya bagus hanya di depan bosnya tetapi ketika tidak ada bosnya, maka dia malas, jutek, dan buruk. Penjilat ini pun sering merendahkan orang lain di depan bosny...

HATI YANG PENUH TIPU DAYA

(Amsal 26:24) “Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang bahaya kepura-puraan dalam hubungan dengan orang lain. Ada orang yang tampak ramah dan berkata-kata manis, tetapi sebenarnya menyimpan kebencian dan tipu daya dalam hatinya. Mereka berpura-pura baik, tetapi sesungguhnya memiliki niat yang tidak tulus. Ketika kita benci kepada orang lain, kita harus segera adakan pemulihan hubungan. Kita harus minta maaf, saling mengampuni dan pastikan tidak ada sakit hati di antara kedua belah pihak. Kalau kita ga bereskan dengan pemulihan hubungan, maka pertengkaran itu akan menyisakan kebencian dan kepura-puraan. Saat bertemu, bisa jadi suasana nampaknya normal-normal saja bahkan baik padahal di balik itu ada kepura-puraan, ada kebohongan dan kepalsuan. Di dalam hati masih tersimp...

KEBAIKAN YANG PALSU

(Amsal 26:23) “Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita. Saudaraku, ayat ini mengajarkan kita tentang bahaya kepalsuan dalam perkataan dan hati. Seperti pecahan periuk yang dilapisi perak, seseorang bisa tampak baik dan manis dalam perkataannya, tetapi di dalam hatinya penuh niat jahat. Oiya, perlu kita ketahui bahwa periuk itu panci ya. Kata periuk tidak biasa kita sebut tapi kalau kita denger panci, kita bisa bayangin barangnya. Jadi, periuk itu panci. Nah, kembali ke makna rohaninya,orang seperti ini bisa berpura-pura peduli, tetapi sebenarnya menyimpan maksud tersembunyi. Banyak orang punya hati yang hancur tetapi tindakannya seolah-olah baik dan manis. Ini sangat berbahaya sebab cepat atau lambat, ia akan berkhianat dan menyakiti orang lain. Hal ini sangat amat perlu diwaspadai. Kita tidak boleh terbuai dengan ...

MENJAUHI FITNAH YANG MERUSAK

(Amsal 26:22) “Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.” Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih dan damai Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap langkah hidup kita.  Saudaraku, lagi-lagi Amsal 26 membahas tentang fitnah. Topik ini begitu penting untuk kita perhatian, Ayat ini mengingatkan kita bahwa fitnah dan gosip sering kali terdengar menarik dan menggoda untuk didengar. Seperti makanan lezat yang menggiurkan, perkataan pemfitnah bisa terasa menyenangkan untuk didengar, tetapi efeknya sangat merusak. Fitnah dapat meracuni hati kita, menanamkan prasangka buruk, dan menghancurkan hubungan. Kita harus punya prinsip praduga tak bersalah, artinya sebelum ada bukti kuat dan diketahui kebenarannya, maka kita tidak boleh berasumsi buruk terhadap orang lain. Banyak orang berani menyatakan sesuatu yang belum diketahui kebenarannya dan informasi itu bersifat miring, buruk dan jelek. Gimana kalau informasi itu menyebar luas padahal kenyataannya tid...