Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

TERLALU CEPAT BICARA

(Amsal 29:20, TB) “Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya; harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu.” Shalom, Saudaraku… 😊 Tuhan Yesus baik dan selalu mengasihi kita! Saudaraku, pernah nggak ketemu orang yang kalau ngomong tuh cepet banget, bahkan sebelum berpikir matang? 🤯 Kadang belum selesai orang lain bicara, dia sudah menyela. Belum paham masalahnya, sudah kasih komentar panjang lebar. Ayat ini menegur kita: orang seperti itu malah lebih parah dari orang bebal! Kenapa? Karena orang bebal bisa diajar, tapi orang yang buru-buru bicara biasanya keras kepala dan merasa paling benar. Dia ga mau dengar orang bicara tapi maunya didengerin terus. Dia kayak anak kecil meskipun usianya sudah dewasa. Apa-apa harus dia yang ngomong, apa-apa harus dia yang didengerin. Karakter ini sangat memalukan dan kekanak-kanakan. Kita tidak boleh jadi orang yang demikiian..! 😓 Saudaraku, Tuhan mau kita jadi orang yang bijak dalam berkata-kata. 🙏 Jangan cepat-cepat komentar...

JANGAN CUMA KATA-KATA

(Amsal 29:19, VMD) “Hamba-hamba tidak dapat dididik dengan kata-kata saja. Mereka dapat memahami, namun tidak mau mematuhinya.” Shalom, Saudaraku… Kiranya kasih Tuhan Yesus menyertai kita semua. Saudaraku, dalam hidup ini, kadang kita menemui orang-orang yang paham apa yang dikatakan, tapi tetap aja nggak mau melakukannya. Bisa anak, bisa murid, bisa teman kerja, atau bahkan diri kita sendiri. Kita ngerti kok apa yang benar, tapi seringkali susah buat nurut. Ada orang yg ga nurut karena orangnya bebal, ada yang karena menganggap hal itu ga penting ran sebagainya. Amsal ini bilang, didikan itu nggak cukup cuma lewat kata-kata. Harus ada ketegasan, teladan, dan kadang juga tindakan nyata supaya orang sadar dan mau berubah. Kita harus mau lakukan tindak lanjut setelah kita mengucapkan pengajaran kita dengan kata-kata. Jangan berhenti sampai di situ aja tapi harus berlanjut pada ketegasan dan teladan dari tindakan nyata kita. Saudaraku, Tuhan juga begitu dalam mendidik kita. Dia nggak cuma...

BIMBINGAN TUHAN ITU PENTING

(Amsal 29:18, BIMK) "Bangsa yang tidak mendapat bimbingan dari TUHAN menjadi bangsa yang penuh kekacauan. Berbahagialah orang yang taat kepada hukum TUHAN." Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus selalu memimpin langkah kita. Saudaraku, hidup ini seperti perjalanan jauh. Kalau kita nggak tahu arah, bisa-bisa nyasar ke tempat yang salah. Nah, Amsal ini bilang, kalau satu bangsa nggak dipimpin Tuhan, ya ujung-ujungnya kacau. Begitu juga dengan hidup kita. Tanpa arahan dari Tuhan, tanpa Firman yang jadi penuntun, kita bisa salah ambil keputusan, salah bergaul, salah melangkah. Ujungnya? Hati nggak tenang, hidup nggak damai, relasi pun bisa rusak. Begitu fatal kalau kita ga dapat tuntunan Tuhan. Saya pun waktu SD dan SMP tidak mau terima tuntunan Tuhan sehingga hidup saya berantakan dan ga karuan. Saya menjadi orang yg malas, bodoh dan memalukan. Ini akibat dari menolak tuntunan Tuhan. Saudaraku, bimbingan Tuhan itu bukan cuma soal pergi ke gereja tiap minggu. Tapi lebih dari itu, kita b...

ANAK BUTUH TEGURAN, BUKAN DIBIARKAN

(Amsal 29:15, TB) "Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya." Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus sayang sama kita semua. Saudaraku, anak-anak itu ibarat kertas kosong. Kalau nggak diarahkan, ya bisa jadi semaunya sendiri. Ayat ini ngajarin kita kalau tongkat dan teguran itu bukan tanda kekerasan, tapi bentuk kasih dan tanggung jawab. Teguran yang baik akan melatih anak untuk bijaksana. Tapi kalau anak dibiarkan bebas tanpa bimbingan, akhirnya bisa bikin malu orang tuanya sendiri. Bukan karena anak itu jahat, tapi karena nggak pernah diajarin mana yang benar dan mana yang salah. Orang tua harus berani tegas untuk menegur bahkan menghukum anak. Jangan bikin kasih menjadi keliru dan berat sebelah. Kasih yg murni bukan membebaskan anak yg salah dari hukuman tetapi menegur, mendidik juga menghukum kalau anak melanggar. Kalau kebiasaan ga dihukum, anak bisa bersikap semaunya dan suka berontak Saudaraku, kadang kita suka merasa kasihan kal...

KEADILAN MENEGUHKAN TAKHTA

(Amsal 29:14, TB) "Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya." Shalom, Saudaraku… Tuhan Yesus memberkati kita semua dengan hikmat dan belas kasih. Saudaraku, seorang pemimpin sejati bukan hanya hebat dalam strategi, tetapi juga kuat dalam memperhatikan orang lemah. Ayat ini mengingatkan bahwa keadilan—khususnya terhadap orang lemah—adalah fondasi dari kekuasaan yang kokoh dan tahan lama. Tuhan tidak senang pada pemimpin yang hanya melayani kepentingan orang kuat. Ia menginginkan keadilan ditegakkan, terutama bagi mereka yang tidak punya suara: orang miskin, anak yatim, janda, orang kecil yang tertindas. Mereka yang membela orang lemah memiliki hati yang penuh belas kasihan. Sama seperti Kristus, Sang Raja kekal. Ia mau mengosongkan diri-Nya bahkan mengambil rupa sebagai hamba untuk membela orang miskin dan lemah. Ia bahkan berani menentang orang kaya dan orang yang berkuasa. Tuhan Yesus sungguh sangat adil. Ia tidak melihat statu...

TUHAN MELIHAT SI MISKIN DAN SI PENINDAS

(Amsal 29:13, TB) "Si miskin dan si penindas bertemu, dan TUHAN membuat mata kedua orang itu bersinar." Shalom, Saudaraku… Kasih Tuhan Yesus nyata bagi setiap orang, tanpa terkecuali. Saudaraku, ayat ini menggambarkan dua pihak yang sangat bertolak belakang: si miskin dan si penindas. Di dunia, kita sering melihat orang miskin sebagai korban dan penindas sebagai pelaku kejahatan. Namun firman Tuhan mengingatkan kita bahwa Tuhan tetap memperhatikan keduanya. Ia membuat mata keduanya bersinar. Artinya, Tuhan memberi kehidupan kepada keduanya. Tuhan tidak membiarkan si miskin tanpa harapan, dan Tuhan juga tidak membiarkan si penindas berjalan tanpa teguran. Tuhan adalah Hakim yang adil, yang melihat dari hati terdalam manusia. Si miskin punya harapan untuk beroleh hidup yang lebih layak. Si penindas punya harapan untuk bertobat dan menerima hidup baru dari TUHAN. Sungguh, apa pun kondisi kita saat ini, kita bisa dapatkan pengharapan di dalam TUHAN. Saudaraku, Tuhan tidak memihak...

PEMIMPIN YANG MENYUKAI DUSTA

(Amsal 29:12, TB) "Kalau pemerintah memperhatikan kebohongan, semua pegawainya menjadi fasik." Shalom, Saudaraku… Kiranya damai sejahtera dari Tuhan Yesus senantiasa memenuhi hati kita. Saudaraku, ketika seorang pemimpin senang mendengar kebohongan, ia sedang membuka pintu bagi kehancuran sistem yang dipimpinnya. Pemimpin seperti ini tidak menyaring informasi, tidak mencari kebenaran, melainkan lebih tertarik pada kata-kata yang menyenangkan telinganya. Akibatnya, lingkungan di sekitarnya pun ikut rusak. Bawahan akan ikut-ikutan berbohong demi menyenangkan sang pemimpin. Kejahatan merambat, dan integritas runtuh sedikit demi sedikit. Bohong sedikit dianggap biasa sehingga tempat kerja sudah membenarkan yang biasa bukannya membiasakan yang benar. Inilah bahayanya jika kebohongan dibiarkan menjadi budaya di tempat manapun, termasuk dalam kepemimpinan. Saudaraku, di sisi lain, pemimpin yang cinta kebenaran akan membentuk budaya yang sehat. Ia akan memelihara kejujuran dan menunt...

MARAH: BODOH VS BIJAK

Amsal 29:11 (VMD)  Orang bodoh mudah marah, tetapi orang bijak sabar dan mengendalikan diri.   Shalom, Saudaraku... Apa kabarnya hari ini? Kiranya kasih Kristus senantiasa hadir dalam kehidupan kita ya.. Saudaraku, mau tau ciri orang bodoh? Ya, ciri orang bodoh adalah mudah marah. Banyak orang tidak mau jadi orang bodoh tetapi kelakuannya mencerminkan orang bodoh. Anehnya, banyak orang yg suka marah mengejek seterunya sebagai orang bodoh padahal dirinya sendirilah yg merupakan orang bodoh. Aneh ya, orang bodoh menghina orang bodoh. Kita harus waspada dengan karakter mudah marah. Dikit dikit, tersinggung; dikit dikit ngambek, dikit dikit sakit hati. Kita ga boleh jadi tipe orang yg seperti ini. Ngapain menyusahkan hati dengan marah? Ngapain memberatkan pikiran dengan marah? Apa gunanya marah? Marah hanya membawa aura negatif dan menyematkan identitas diri sebagai orang bodoh. Kita harus buang karakter mudah marah..! Saudaraku, di sisi lain, orang bijak bersikap sabar dan mampu ...

KEBENCIAN DAN KEJUJURAN

(Amsal 29:10, TB)"Orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya." Shalom, Saudaraku… Kasih karunia dari Tuhan Yesus kiranya menyertai hati dan pikiran kita hari ini. Saudaraku, ayat ini menggambarkan dua jenis manusia yang sangat kontras. Yang pertama adalah orang yang “haus darah”, yaitu pribadi yang kejam, penuh kebencian, dan senang melihat kehancuran orang lain. Mereka membenci orang saleh karena hidup orang saleh memancarkan terang yang mengganggu kegelapan mereka. Ketika seseorang hidup benar, orang jahat merasa terusik, bahkan merasa terancam. Mereka tidak nyaman dengan kejujuran, kesucian, dan kasih yang ditunjukkan oleh orang-orang yang hidup dalam kebenaran. Kalau kita di posisi orang benar, lalu kita ditentang dan dijatuhkan, maka jangan pernah berhenti jadi orang benar. Bukan kita yang salah tetapi merekalah yang berlaku fasik. Kita tidak boleh goyah oleh perlawanan. Ingat, Tuhan Yesus pun dimusuhi dan dibenci oleh...

DEBAT TANPA ARAH

(Amsal 29:9, TB) "Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan." Shalom, Saudaraku… Semoga kasih dan hikmat dari Tuhan Yesus menyertai kita hari ini. Saudaraku, dalam hidup ini kita pasti pernah menemui orang yang sulit diajak berdiskusi dengan sehat. Ketika orang bijak mencoba menyampaikan kebenaran, orang bodoh justru merespons dengan emosi atau cemooh. Ayat ini menunjukkan bahwa orang bodoh tidak mau mendengar dan tidak tertarik pada kebenaran. Dia lebih suka menyerang secara emosional atau malah menertawakan hal yang serius. Akibatnya? Tidak ada ketenangan. Tidak ada hasil. Hanya amarah dan kebingungan. Dalam situasi seperti ini, orang bijak harus tahu kapan saatnya berbicara, dan kapan saatnya berhenti. Kita harus belajar untuk mengerti kondisi dan keadaan, mengerti siapa lawan bicara kita. Jangan tersulut emosi ketika lawan bicara kita merespons dengan bodoh. Jangan terseret dalam kebodohannya. Tetap te...

MENJADI PEMBAWA DAMAI, BUKAN PENGACAU

(Amsal 29:8, TB) "Pencemooh mengacaukan kota, tetapi orang bijak meredakan amarah." Shalom, Saudaraku… Kiranya damai sejahtera Allah memenuhi hati dan pikiran kita hari ini. Saudaraku, pencemooh adalah orang yang senang mengejek, mempermainkan orang lain, dan meremehkan aturan. Perkataannya penuh hinaan, tindakannya penuh kesombongan. Orang seperti ini tidak membangun, justru membuat kerusakan di mana pun ia berada. Alkitab berkata bahwa pencemooh bisa mengacaukan kota! Ini menunjukkan betapa besar dampak negatif dari orang yang suka menghina, memperkeruh suasana, dan menolak nasihat. Kata-katanya bisa menimbulkan perpecahan, kebencian, bahkan kekacauan sosial. Kita harus hati-hati, jangan sampai kita pun menjadi pribadi yang gemar mencemooh—baik di rumah, di kantor, atau di media sosial. Saudaraku, berbeda dengan pencemooh, orang bijak hadir untuk meredakan amarah. Ia tidak membalas cemoohan dengan cemoohan, tapi menanggapinya dengan kepala dingin. Orang bijak tahu kapan har...

PEKA TERHADAP YANG LEMAH

(Amsal 29:7, TB) "Orang benar mengetahui hak orang lemah, tetapi orang fasik tidak mengertinya." Shalom, Saudaraku... Semoga damai sejahtera Kristus menyertai langkah kita hari ini. Saudaraku, salah satu tanda orang benar adalah kepekaannya terhadap orang yang lemah. Orang benar tidak cuek terhadap ketidakadilan. Ia sadar bahwa setiap manusia, apa pun latar belakangnya, memiliki hak yang patut dihormati. Entah itu anak-anak, orang miskin, janda, yatim piatu, atau pekerja kecil—orang benar akan memperjuangkan agar mereka tidak diinjak-injak. Hatinya penuh kasih, dan ia menginginkan agar setiap orang bisa hidup dengan layak. Inilah karakter sejati dari orang yang mengenal Tuhan: tidak hidup hanya untuk dirinya sendiri, tetapi peduli terhadap orang lain, khususnya yang tertindas. Saudaraku, berbeda dengan orang fasik. Ia tidak peduli pada penderitaan orang lain. Ia hanya mementingkan keuntungan pribadi, bahkan jika itu harus didapat dengan menindas orang kecil. Ia tidak mau repo...

KEBENARAN MEMBAWA SUKACITA

(Amsal 29:6, TB) "Orang yang jahat terjerat oleh pelanggarannya, tetapi orang benar akan bersorak dan bersukacita." Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus memberkati kita semua dengan damai sejahtera dan hikmat dari surga. Saudaraku, firman hari ini memperlihatkan dua jalan hidup yang sangat kontras: jalan orang jahat dan jalan orang benar. Orang jahat tampaknya bebas melakukan apa yang ia mau, tetapi kenyataannya ia sedang menjebak dirinya sendiri. Setiap pelanggaran yang ia lakukan ibarat jerat yang pelan-pelan mengikat dan akhirnya menghancurkan dirinya. Ia mungkin bisa menipu orang lain, tetapi ia tidak bisa menipu Tuhan. Hatinya tidak pernah benar-benar tenang. Ada rasa takut, rasa bersalah, dan kekacauan yang terus menghantui hidupnya. Apakah ada ketenangan di dalam diri orang jahat? Tidak ada..! Hidupnya dihantui kegelisahan. Orang jahat sudah terjebak dalam lingkaran setan sebab seringakali 1 kejahatan menuntun pada kejahatan lainnya. Hidup makin susah, berat dan keras. Itu...

MEMUJI: TULUS ATAU MUNAFIK?

Amsal 29:5 (VMD)  Jika orang memberikan pujian palsu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, ia hanya memasang jerat pada dirinya sendiri. Shalom, Saudaraku... Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Saudaraku, ada orang yang suka memuji sesamanya. Namun, ada yg memuji dengan tulus, ada juga yang memuji dengan kemunafikan. Orang yang memuji dengan kemunafikan suka melebih-lebihkan sesuatu alias lebay. Dia tidak jujur dengan dirinya sendiri dan orang lain. Dia suka bilang si A cantik, padahal dalam hatinya sendiri, ia berkata si A itu tampilannya menor dan jelek. Kenapa dia bilang si A cantik? Karena dia ingin mendapatkan perhatian dari si A, ingin dapat proyek, ingin dapat jatah, ingin dapat keuntungan pribadi. Ada juga orang yg suka memuji bos tetapi tujuannya supaya ia bisa naik jabatan dan dapat kasih sayang bos. Ini pujian yg diselimuti dengan kepalsuan dan kecurangan. Kita harus menjauh dari karakter busuk seperti ini. Saudaraku, orang yang memuji dengan tulus akan membangun s...

TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN UNTUK MENEGAKKAN KEADILAN

(Amsal 29:4, BIMK) “Jika penguasa memperhatikan keadilan, negerinya akan kukuh. Tetapi jika ia mementingkan uang, negerinya akan runtuh.” Shalom Saudaraku yang terkasih dalam Kristus. Kiranya damai sejahtera Tuhan menyertai kita di mana pun kita berada. Saudaraku, hari ini kita merenungkan sebuah kebenaran penting tentang kepemimpinan dan keadilan. Firman Tuhan menekankan bahwa sebuah bangsa akan berdiri teguh jika para pemimpinnya menjunjung keadilan. Pemimpin yg mengasihi Tuhan akan menegakkan keadilan. Kita tahu bahwa Allah itu adil dan keadilan itu tidak berdiri sendiri sebab ada kasih Allah yg terbalut di dalamnya. Allah menyatakan kasih dan keadilan-Nya melalui Tuhan Yesus Kristus yg berkorban. Maka, untuk dapat menyatakan keadilan, pemimpin harus berani berkorban. Banyak orang menentang keadilan dan melawan kebenaran. Di sinilah pemimpin harus berani menentang penyimpanan dan pembangkangan terhadap keadilan. Pemimpin harus berkorban, artinya rela dicacimaki, ditentang dan dihina...

HIKMAT YANG MENYENANGKAN HATI AYAH

(Amsal 29:3, BIMK) "Siapa suka kepada hikmat, menyenangkan hati ayahnya. Siapa bergaul dengan pelacur memboroskan uangnya." Shalom Saudaraku, kiranya kita sehat dan bahagia selalu ya. Saudaraku, hari ini kita diingatkan tentang dua jalan hidup yang berlawanan: jalan hikmat dan jalan kebodohan. Seseorang yang mencintai hikmat bukan hanya menjadi berkat bagi dirinya sendiri, tetapi juga membawa sukacita bagi orang tuanya. Orang tua itu pasti berharap anaknya takut akan Tuhan dan hidup di dalam kebenaran. Inilah yang paling penting bagi orang tua. Bukan kekayaan atau harta melimpah yang diharapkan orang tua. Buat apa harta melimpah tapi karakternya buruk. Untuk apa punya rumah mewah tetapi tidak hormat kepada orang tua? Untuk apa punya investasi besar tetapi melupakan orang tua? Itu sebabnya, lebih baik harta sedikit tetapi hidupnya berhikmat. Ini yang paling penting..! Saudaraku, orang yang hidup dalam kebodohan dan hawa nafsu hanya akan menghancurkan dirinya dan mengecewakan o...

KEPEMIMPINAN YANG MEMBAWA SUKACITA

(Amsal 29:2, VMD) "Bila pemerintah baik, orang bersukacita. Bila pemerintah jahat, semua orang mengeluh." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kepemimpinan yang baik membawa sukacita, sedangkan kepemimpinan yang jahat menimbulkan keluhan dan penderitaan. Pemimpin yang adil dan takut akan Tuhan akan membawa kesejahteraan bagi rakyatnya, tetapi pemimpin yang korup dan menindas hanya akan menambah beban bagi mereka yang dipimpinnya. Hati yang baik belum tentu ditunjukkan dengan keputusan dan kebijakan yang menyenangkan. Seringkali keputusan tegas dan berani harus dilakukan. Contohnya ialah ketika Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat membuat keputusan untuk merobohkan salah satu tempat wisata di kawasan Puncak. Kenapa? Karena dibangunnya tempat itu tidak sesuai izin dan kesepakatan serta memicu banjir besar di daerah Bekasi dan Jakarta. Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat bagaimana kepe...

JANGAN MEMBANGKANG

(Amsal 29:1, BIMK) "Siapa terus membangkang kalau dinasihati, suatu waktu akan hancur dan tak dapat diperbaiki lagi." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan bahaya memiliki hati yang keras terhadap teguran. Orang yang menolak nasihat dan terus membangkang akan menghadapi kehancuran yang tidak bisa diperbaiki lagi. Kita tahu bahwa Firaun adalah raja yang sangat keras kepala. Ia tidak mau dinasihati. Ia sombong karena posisi dan jabatannya yang tinggi. Sekalipun sudah ditegur oleh Tuhan melalui berbagai tulah tetapi ia tetap saja berkeras. Sekalipun ia sudah diberi nasihat oleh Musa, tetap juga ia membangkang. Apa yg terjadi? Firaun dan orang Mesir pun binasa. Mereka dihukum dengan sangat berat. Sungguh menyedihkan. Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui orang yang sulit menerima teguran, bahkan ketika nasihat itu demi kebaikan mereka sendiri. Mereka merasa selalu benar dan menut...

KEPEMIMPINAN YANG BENAR

(Amsal 28:28, TB) "Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri, tetapi jika mereka binasa, bertambahlah jumlah orang benar." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini menggambarkan dampak kepemimpinan yang buruk. Ketika orang fasik berkuasa, masyarakat hidup dalam ketakutan. Mereka yang benar dan takut akan Tuhan sering kali merasa tertekan dan memilih untuk diam atau bersembunyi. Saya jadi ingat dengan pemerintahan Romawi saat menjajah bangsa Yahudi. Rakyat begitu tertekan dan terjepit. Mereka ditimpa dengan pajak dan hidup dibawah ancaman bangsa Romawi. Kita pun tahu bahwa Tuhan Yesus disalibkan di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, orang Romawi itu. Jika Pilatus orang benar, maka dengan tegas ia akan membebaskan Yesus sebab Ia tidak bersalah tetapi karena dia orang fasik, maka ia tidak berani mengambil keputusan yg adil. Keputusannya justru dipengaruhi oleh desakan dan seruan rakyat. Inilah yg terjadi kalau pemimp...

MURAH HATI ITU INDAH

(Amsal 28:27, TB) "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki." Shalom, Saudaraku... Kiranya kita sehat dan bersukacita senantiasa. Saudaraku, ayat ini mengajarkan bahwa memberi kepada orang miskin adalah tindakan yang diberkati Tuhan. Banyak orang berpikir bahwa jika mereka memberi, maka mereka akan kekurangan. Tetapi Firman Tuhan justru berkata sebaliknya—orang yang murah hati tidak akan berkekurangan! Sebaliknya, mereka yang menutup mata dan mengabaikan orang yang membutuhkan akan mengalami kutuk. Tuhan ingin agar kita menjadi orang yg murah hati. Entah kita dibilang kaya raya, sederhana atau kere, kita tetap bisa menjadi orang yg murah hati dan suka memberi. Bayangkan, janda miskin di Sarfat yg cuma punya sedikit makanan pun masih mau memberi supaya Elia bisa makan apalagi orang yg kaya raya, tentu sangat mampu dalam memberi bagi orang miskin. Nah, persoalannya saat ini bukanlah tentang kemampuan tetapi...

BELAJAR MINTA NASIHAT

(Amsal 28:26, VMD) "Percaya kepada diri sendiri adalah bodoh, tetapi orang yang meminta nasihat akan jauh dari bencana." Shalom, Saudaraku... Semoga damai Tuhan menyertai kita semua. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita bahwa terlalu percaya kepada diri sendiri tanpa mau mendengar nasihat adalah tindakan yang bodoh. Banyak orang berpikir bahwa mereka sudah cukup bijaksana untuk mengambil keputusan sendiri tanpa bimbingan orang lain. Kita harus sadar bahwa kita punya banyak kekurangan dan kelemahan. Kita perlu bimbingan dan nasihat orang lain. Hal ini terbukti jelas sebab dari kecil kita diajar untuk bicara oleh mama. Kemudian saat TK, SD, SMP, SMA hingga kuliah, kita diajar oleh para guru dan dosen. Kita terima bimbingan, didikan dan pengajaran dari banyak guru. Melalui perjalanan hidup tersebut, kita seharusnya tetap punya kerendahan hati untuk meminta bimbingan dan nasihat dari orang yg lebih berpengetahuan dan berpengalaman. Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita se...

JANGAN EGOIS..!

(Amsal 28:25, BIMK) "Mementingkan diri sendiri menimbulkan pertengkaran; engkau lebih beruntung apabila percaya kepada TUHAN." Shalom, Saudaraku... Selamat libur panjang. Produktif selalu yuk...  Saudaraku, ayat ini mengajarkan bahwa sifat egois adalah akar dari banyak konflik. Ketika seseorang hanya mementingkan dirinya sendiri, ia akan mudah berselisih dengan orang lain, karena keinginannya bertentangan dengan kepentingan orang lain. Orang egois tidak peduli dengan kepentingan sesamanya. Ia rela menyakiti dan mengkhianati orang lain demi memenuhi ambisi pribadi. Yang orang egois pikirkan hanyalah perutnya sendiri, rumahnya sendiri dan rekenignnya sendiri. Ia tak punya rasa empati sehingga selalu cuek dan masa bodo dengan urusan orang lain. Punya uang berlebih pun, ia akan menutup mata terhadap sesamanya yg membutuhkan. Orang egois itu pelit. Ya, dia sangat kikir. Jangan sampai kita masuk golongan orang egois..! Saudaraku, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan ...

JANGAN BIKIN ORANG TUA SUSAH

(Amsal 28:24, TB) "Siapa merampasi ayah dan ibunya dan menyangka bahwa itu bukan suatu pelanggaran, ia sendiri adalah kawan si perusak." Shalom, Saudaraku... Sehat dan bahagia selalu ya sobat.. Saudaraku, ayat ini mengingatkan kita tentang pentingnya menghormati orang tua, bukan hanya dalam sikap, tetapi juga dalam tindakan. Ada orang yang mengambil harta orang tuanya, entah dengan mencuri, memanipulasi, atau menghabiskannya tanpa tanggung jawab, lalu berpikir bahwa itu bukan dosa. Tetapi Firman Tuhan menegaskan bahwa orang seperti ini sama dengan perusak. Ada anak yg suka menipu orang tuanya. Ia berkata bahwa ada keperluan membeli barang untuk sekolah tetapi itu bohong. Uang yg diberikan oleh orang tua malah dibelikan sesuatu untuk aksesoris game online. Banyak anak suka menipu orang tuanya dengan embel-embel keperluan sekolah padahal untuk memboroskan uang orang tua. Prilaku nakal anak tidak boleh dibiarkan sebab hal itu bisa membahayakan masa depannya. Ia akan menjadi oran...

TEGURAN YANG MEMBANGUN

(Amsal 28:23, VMD) "Tegorlah seseorang, dan dia akan bersyukur kepadamu. Hal itu jauh lebih baik daripada hanya mengatakan yang baik-baik saja." Shalom, Saudaraku... Kiranya kasih Tuhan senantiasa memeluk diri kita. Saudaraku, kita sering menghadapi dilema dalam berbicara kepada orang lain. Apakah kita akan menegur mereka demi kebaikan atau memilih diam dan hanya mengucapkan kata-kata yang menyenangkan hati? Ayat ini mengajarkan bahwa teguran yang benar akan membawa dampak yang lebih baik daripada sekadar pujian kosong. Kita harus menyelaraskan hati nurani dengan perkataan kita. Kalau hati nurani kita ingin menegur demi kebaikan, maka pikiran dan perkataan kita harus menyatakannya. Banyak orang hanya berani memuji karena cari aman tetapi orang akan bertumbuh lewat ketidaknyamanan bukan kenyamanan. Orang yg menikmati kenyamanan sulit untuk berkembang. Dia akan di situ-situ aja. Tetapi ketidaknyamanan akan membuat dia beralih dari level rendah ke level atas. Ketidaknyamanan itu...

KEJAR KEUNTUNGAN TAPI PROSESNYA SALAH

(Amsal 28:22) "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan." Shalom, Saudaraku... Semoga kita sehat dan bahagia selalu ya.  Saudaraku, banyak orang berpikir bahwa semakin cepat mereka mengumpulkan harta, semakin bahagia hidup mereka. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa keserakahan justru membawa kepada kekurangan. Orang yang kikir dan hanya mengejar keuntungan pribadi sering kali kehilangan sesuatu yang lebih berharga—kepercayaan, damai sejahtera, bahkan berkat dari Tuhan. Orang yang terburu-buru ga mau hadapi kerasnya proses. Mereka selalu protes ketika hadapi proses. Mereka tidak nyaman dengan itu semua. Mereka pun mencari cara lain, yaitu jalan pintas meraup keuntungan besar dan kekayaan instan. Mereka tipu sana, tipu sini. Mereka tega rugikan orang yang tidak bersalah. Mereka egois sekali dan cuma mementingkan perut sendiri. Lalu kebohongan dan kelicikan mereka terkuak. Mereka terciduk lalu ditangkap, dipenjara...